TEMPO.CO, Nusa Dua - Sejumlah wisatawan asing menjadi korban musibah gempa di Nusa Tenggara Barat yang terjadi pada Minggu sore, 17 Maret 2019. Gempa berkekuatan Magnitudo 5,8 itu mengakibatkan longsor di sejumlah tempat, termasuk di kawasan wisata air terjun Tiu Kelep yang masih satu lokasi dengan Air Terjun Sindang Gile di Senaru, Kabupaten Lombok Utara, NTB.
Baca: Wisata Air Terjun Tiu Kelep dan Air Terjun Sindang Gile NTB Tutup
Akibat musibah itu, dua orang meninggal dunia. Mereka adalah Tomy, 14 tahun, warga Senaru, Kabupaten Lombok Utara dan warga negara Melaysia, Tai Sieu Kim, 56 tahun. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD NTB menunjukkan ada 24 warga negara Malaysia sedang berwisata ke air terjun saat gempa dan longsor terjadi.
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir. TEMPO | Rini K
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir mengatakan, pemerintah telah berkoordinasi terkait penanganan korban, terutama warga negara asing. "Kami berkoordinasi dengan Badan SAR Nasional, pemerintah setempat, dan dengan kedutaan yang bersangkutan," kata Fachir di sela acara The Nexus between Freedom of Religion or Belief and Freedom of Expression in Southeheast Asia di Nusa Dua, Bali, Senin 18 Maret 2019.
Baca juga: 3 Pelabuhan di NTB Tetap Beroperasi Usai Gempa Lombok
Pemerintah menyatakan turut berduka atas meninggalnya korban musibah gempa dan tanah longsor itu. Saat ini pemerintah daerah menutup wisata air terjun Tiu Kelep dan air terjun Sindang Gile di Senaru hingga waktu yang belum ditentukan.